Rabu, 08 Januari 2014

Nan tasirek dalam tambo asal Bundo Kanduang Kampuang Dalam Korong Sumpu Gudam Pagaruyung
[bagian ke 47]
Berpikir adalah membaca
membaca adalah Rabbika
tiada wujut dalam berpikir, tetapi ALAM TAKAMBANG JADI GURU
Yang deibaca itulah yang membaca, yang dikatakan itulah yang mengatakan
Rabbika Yang Maha Tau meliputi sekalian alam
Kata dalam alam yang dibaca, kata dalam alam yang membaca, tidak terpisah satu sama lain
Terinang daya dari diri-diriyang banyak, tiada daya dan upaya melainkan Kuasa Yang Maha Tau yang Rabbika.
Bila terbuka pintu keluar, kearah penilaian diri-diri yang banyak,
Kabau yang terinang akan terlepas, benteng kokoh akan dirobohkan oleh kekuasaan seperti dajal, akan timbul kata-kata Marabbuka, siapa menguasai engkau, engkau mendirikan kekuasaan dalam diri-diri yang banyak, kekuasaan ini akan merusak alam, jangan sampai dua ujud yang berkuasa.
Apa bila engkau telah tiada, yang engkau engkau itu bukan lagi engkau
jangan ada engkau dalam engkau
Pikir wajib Rabbika dalam membaca ayat Tuhan,
Apa yang ada dibumi dan dilangit adalah ayat-ayat Tuhan, dari luar maupun dari dalam hati itu sendiri.
Hati adalah wilayah kepemimpinan, ada pengaruh dari luar, ada kekuasaan dari dalam ,ada pengaruh dari barat ada cahaya dari timur.
Pikir adalah Panglima yang Matang, satu tekat dari yang Maha Kuasa, atau TITAH RAJA
Matang itu sempurna atau TERADUK, bukan campur aduk, teraduk itu dalam kiasan minang dikatakan CINDUA, atau cindur, atau cendol.
Yang dipimpin adalah lihat dengan Pandang, hilangkan pandangan nyata timbulkan pandangan gaib, satuan pandang pada Allah, tubuah lupuai insan nyato" Insan nyato adolah Roh Sulthoni, atau jasat yang Kekal, atau zat diri manujsia, RAJA ALAM MAINANG KABAU.
PIKIR adalah panglima dan digelar CINDUA MATO
DANGTUANGKU jo CINDUA MATO, samo jo benggo kato urang saisuak, uang peng kato urang kini, sabalah tatulih Cindua Mato sabalah tatulih DANGTUANGKU, tatulihnyo dalam rasian sajo, indak tasurek pakai huruf.
Yang dipimpin Cindua mato adolah anak nafsu, dalam bahasa minang ANAK WAANG atau BIN UA'ANG
BIN artinya ANAK
UAANG artinya engkau laki-laki
BINWAANG atau BINUANG bermakna NAFSU YANG TUNDUK atau nafsu Mutmainah
maka kerbau yang ter inang bernama SIBINUANG
Nafsu atau emosi, tekanan darah dari jantung, memiliki sifat yang menyakitkan dan berbisa, seperti kalajengking, tawon, lipan dan sejenisnya, maka pada tubuh kerbau sibinuang penuh dengan sarang binatang yang berbisa, dan sewaktu waktu bisa menyerang, atas kendali Cindua Mato Panglima Raja Alam Mainang Kabau.
SIBINUANG , makna tersirat adalah tiada daya dan upaya melainkan kekuasaan Tuhan, fana pada sifat Tuhan atau esa pada sifat. Nan dicaliak sairiang pandang, nan mamandang nan mancaliak, nan dicaliak dalam pandang, pandang jo caliak dak bapisah, MANUSIA BERADAB DENGAN TUHAN NAN ESA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar