Kamis, 31 Oktober 2013

Nan tasirek dalam Tambo Asal Bundo Kanduang Kampuang Dalam Korong Sumpu Gudam Pagaruyung .Bagian ke 39.
Allah Yang Maha Kuasa Maha Raja Seluruh Alam
Dari tahun 1974 sampai tahun 1982 saya bekerja sebagai tenaga pengajar,
Tahun 1982 sampai tahun 2009 saya bekerja sebagai pimpinan Sekolah dan berpindah pindah sekolah yang saya pimpin.
Tahun 2009 saya pensin.
Setelah pensiun saya bergerak membudidayakan ikan air tawar dan bermacam maca jenis ikan atau  berherak di bidang pembenihan. usaha yang saya lakukan disambut baik oleh Pemerintah dengan memberi nama Unit Pembenihan Rakyat. Karena lokasi tempat saya membenihkan ikan tidak begitu luas, ada baiknya saya pilih satu jenis ikan air tawar. dan saya budayakan pembenikan ikan Gurami saja, inilah kegiatan yang saya lakukan selama pensiun.
Karena umur saya telah seumur nabi atau 63 tahun, saya menulis apa yang saya remukan didalam hidup saya, mudah mudahan tulisan saya bisa dibaca oleh anak kemenakan saya dan cucu saya di Pagaruyung, karena Tambo Asal Bundo Kanduang Kampung Dalam Korong Sumpu Gudam Pagaruying, saya bawa kemana saya pergi dari kecil saya.
Untuk mendalami yang tersirat dari Tambo Asal itu, ada amanah yang diterima Turun temurun, dan amanah itu juga telah saya sampaikan kepada yang diizinkan Allah untuk menerimanya. amanah ini Wajb dipakai untuk memimpin oleh Raja, Datuak atau Pengulu dalam Kampuang di mainang kabau khususnya. Yang menjadikan Allah sebagai Wali didalam hidupnya.
Amanah ini bukan kekuasaan saya untuk menyampaikannya, tetapi saya sebagai alat saja dan dikuasai oleh Yang Maha Kuasa. saya seorang hamba yang tak berdaya.
Budidaya pembenihan ikan gurami yang saya lakukan sudah menampakkan hasil.
Petani kolam telah banyak membeli hasil pembenihan gurami dari kolam pembenikan yang saya budidayakan.
masyarakat sekitar telah mulai membuat bak bak rumah tangga dan bisa  jadi pembesaran ikan gurami, karena ikan gurami bisa hidup pada bak yang tidak  mengalir airnya.
Setelah ikan memijahkan telurnya dalam sarang yang saya dediaka, dan telur itu saya masukkan kedalam wadah atau baskom, setiap baskom berisi lebih kurang seribu butir telur, satu induk bisa memijahkan telur sampai 3 sampai 4 rb butir. 2 hari dalam baskom telur telah mulai bergerak memutar, berarti brenih telah bernyawa atas kekuasaan Allah. yang pertama keluar dari teluh adalah ekor ikan dan belum pakai kepala, setelah berumur 4 sampai 5 hari baru kelihatan kepala ikan dan mulai gerak ikan lurus dan berjalan, setelah ber umur 7 hari ,persediaan makanan pafa ikan telah mulai habis, ikan saya msukkan kedalam bak yang telah saya sediakan, ikan mulai saya beri makan kuning telir ayam yang sudah saya rebus, setelah ber umur 21 hari, ikan sudah bisa dipindahkan ke kolam yang lebih besar dan mulai diberi makan pelet halus atau roti regal..
saya betkesimpulan bahwa apapun yang kita usahakan Allah pasti menolong malah memberi nyawa telur dalam baskom yang selalu saya lihat dalam usaha saya, dan membesarkan sampai menjadi daging gurami yang sedap untuk dimakan, tanpa nyawa ikan akan busuk dagingnya, tetapi kepada ikan tidak ditiupkan roh untuk memimpin dan berpikir, kalau dipancing dengan kail pakai umpan, ikan memakan kail itu yang membuat hidungnya terkait,
 semua diciptakan Tuhan dipermukaan bumi untuk manusia yang berpikir, menikmati rahmat yang telah tersedia, dan pikir lah yang bisa menyelidiki rahasia dalam alam dunia ini, kalau kita lupa pada Allah dalam bekerja, Allah pasti maha mengetahui, dan kepada Allah kembali segala urusan, mari kita sama sama malu pada Allah yang Maha kuasa.
*Mari kita bersama sama
*Ingat dengan Allah setiap saat, setiap detik
*Sembayang 5 waktu dilaksanakan
*Hukum kita taati
BALDATUN TOIBATUN WARABBUR ROHIM.
Wilayah terbaik adalah Keraton Tuhan.
Nan tasirek dalam tambo asal Bundo Kanduang Kampuang Dalam Korong Sumpu Gudam Pagaruyuang .Bagian ke 38.
Allah Yang Maha Kuasa Maha Raja Seluruh Alam.
Tujuan hidup adalah TUHAN,
untuk mengenal Tuhan, mengenal diri sendiri terlebih dahulu.
Zat diri manusia lebih dekat ke Tuhan dari pada ke diri nafsu yang dihidupkan sementara didunia.
Untuk mengenal zat diri itu, tidak mampu dikenal dengan akal pikir manusia dengan penyelidikan yang bertitik tumpu dari nafsu atau roh hewani.
Zat diri itu yang datang dari Tuhan atau Roh Sultoni,
Roh Sultoni kemuliaan kejadian manusia,
Roh Sultoni inilah Diri manusia,
Insan hakakiki atau jasat yang kekal.
Jasat yang diciptakan dari setetes mani Adam dan Hawa adalah sangkar, untuk penguji kepemimpinan Roh Sultoni.
Setelah mengenal Diri, manusia wajib mengenal Tuhan.
Zat Diri manusia wajib Tajali ke dengan Allah.
Manusia hakiki Menyatu ke Tuhan
Manusia Dalam Tuhan,
Setiap pekerjaan Dengan Tuhan
Tidak ada lagi AKU selain Tuhan, berkuasa dalam nafsi selaku hamba Tuhan
Tidak ada aku yang lain mengendalikan pikir.
Pikir akan berpungsi sebsgai Nur dari Nur Tuhan Dalam Tuhan.
Diri nafsi adalah hamba Tuhan atau Nur dar pikir tempat zahir niat kerja.
manusia memimpin hamba Dalam Tuhan,
bila ada aku dalam hamba, zat diri manusia tidak bertuhan pada Yang Maha Kuasa, tetapi mendirikan sesuatu berkuasa dalam diri nafsi.
Akal pikir nafsi akan diperbudak daya daya, goda goda dalam dunia, kepuasannya kenikmatan duniawi yang penuh kepalsuan.
Setiap manusia wajib dalam Tuhan.
Tuhan itu Esa
Zat diri manusia sebanyak manusia
Manusia Mardeka, masuk dalam Tuhan Yang Esa.
Semua manusia dari Tuhan Yang Esa.
Persatuan manusia sama sama Dalam Tuhan.
Penguasa dan Pemerintah adalah TUHAN
Bila manusia tidak bertuhan, atau tidak masuk kedalsm Tuhan adalah durhaka, menyekutukan Tuhan dengan Zat dirinya, dalam nafsu, sudah pasti nafsu yang berkuasa dalam dirinya, atau bertuhanpada nafsu.
Persatuan nafsu bersatu, akan terjadi perpecah belahan dimuka bumi, semua manusia nafsi ini, akan mementingkan keuntungan pribadi masing masing.
Manusia wajib masuk kedalam Tuhan Yang Maha Esa.
GARUDA, Gaib Ruh Dat, atau gaib ruh ke Zat Allah
Manusia Mardeka Dikuasai Tuhan Yang Maha Esa,
manusia ini tidak ada ujud lain yang berkuasa dalam dirinya, dirinya hamba Tuhan, tingkah lakunya amal Tuhan atau tingkah SkuNya Allah.
Manusia Utuh Dalam Tuhan
Manusia Utuh adalah Sedi Perdamaian Dunia
Setiap hamba menuntut ilmu, akan memiliki pengetahuan terpimpin,
Setinggi apapun ilmu pengetahuan manusia itu, tidak akan terlepad dari kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, dan akan dipergunakan demi Tuhan Yang Maha Esa.
Pertalian sesama manusia zat dirinya satu pada ZAT TUHAN YANG MAHA ESA."BHINEKA TUNGGAL IKA"
Hidup diliputi:
Tuhan yang Awal, Tuhan Yang Akhir, Tuhan Yang Zohir, Tuhan Yang Bhatin. Tuhan berkuasa atas tiap tiap sesuatu.
Tuhan mengetahui apa apa yang kamu kerjakan
Tuhan melihat apa apa yang kamu kerjskan
Tuhan beserta kamu dimana saja kamu berada
Setiap pekerjaan dengan Tuhan
Manusia Mardeka adalah INSAN SEMPURNA.
Jangan membuat perpecah belahan dimuka bumi Tuhan.
Tidak satupun yang terlepas dar Kekuasaan Tuhan
Tidak satupun yang terlepas dari pengetahuan Tuhan.
Badan takluk kepada roh, roh takluk kepada nyawa, nyawa takluk kepada Allah.
Badan roh nyawa Allah, tidak boleh dipisahkan
Setiap rakyat berbuat, tidak boleh terputus tali pemerintahannya sampai pada Tuhan Yang Maha Esa
Wajib hadir dipangkuan Tuhan
Zat diri manusia Esa ke Zat Tuhan
Aku bersaksi mengaku, bahwa tiada Tuhan selain dari pada Allah, dan mengaku, bahwa Muhammad itu pesuruh Allah
Amat melanggar mendirikan aku dalam jasat.
TIADA YANG BERHAK MENGATAKAN AKU SELAIN DARI PADA ALLAH
Mendirikan aku berarti mendirikan tuhan
Jika mendirikan Tuhan dalam diri, berarti dirinya Tuhan, apakah manusia bertuhan sendiri sendiri, atau setiap diri manusia.
Zat diri manusia wajib mi'raj Dengan Nur ke Zat Allah Yang berdiri Sendiri,
Seluruh Zat diri manusia kembali kepada Zat Yang Berdiri Sendiri
Setiap manusia wajib mengenal dirinya mengenal Tuhan.
Zat diri manusia wajib gaib dengan Tuhan ke Tuhan Yang Maha esa
Tuhan Yang Maha Esa Mengatur Seluruh Alam
Segala puji bagi Allah Seru Sekalian Alam
Manusia yang zahir adalah Hamba Tuhan
Tiada kekuasaan didalam hamba atau akuan, atau rasa ada aku dalam hamba..
Tiada aku selain isi hatiku yang paling dalam.
Isi hatiku yang paling dalam adalah Allah
Asal manusia adalah Allah, kita wajib kembali ke Asal.
Nan tasirek dalam Tambo Asal Bundo Kanduang Kampuang Dalam Korong Sumpu Gudam Pagaruyung. Bagian ke 37
Allah Maha Raja Seluruh Alam
Anak dilahirkan seperti kertas putih, orang tuanyalah yang menjadikan ia nasrani maupun majusi.
Kewajiban orang tua terhadap anaknya, adalah MEMPERTAHAN FITRAH anaknya, Pendidikan diberikan sejak dalam kandungan sampai akhir hayat.
Menuntut ilmu sejak dari ayunan sampai keliang lahat, tuntutlah ilmu walaupun sampai kenegeri cina.
bukun cari tuhan sampai kenegeri cina.
Wadah Pendidikan dan Pengajaran jauh berbeda, mengajar bukanlah mendidik, kekurangan Pendidikan tidak bisa diatasi dengan pengajaran yang banyak, Pendidikan adalah sendi pengajaran.
Pada hakikatnya, pendidikan dan pengajaran tidak dapat dipisahkan satu sama lain, cuma untuk meluruskan siapa yang memimpin dalam dirinya.
* Pendidikan adalah kendali pengajaran.
* Pengajaran tanpa pendidikan, berpengetahuan tak terkendali.
* Pengetahuan tak terkendali, orang akan dikuasai ilmu pengetahuan
* Orang yang dikuasai ilmu pengetahuan, tidak akan terlepas dari tuntutan.
* Orang yang selalu dituntut, tidak akan terlepas dari kesengsaraan.
* Orang yang sengsara, hidup dalam penderitaan.
Mendidik itu menanamkan kedalam hati, bahwa rohani itu adalah Fitrah Allah, Bahwa Fitrah itu yang harus dipertahankan selama lamanya (kesuciannya).
Fitrah itu yang ditugaskan memimpin dalam diri manusia, itulah cahaya yang datang dari pada Allah untuk menerangi hati, hati itu ibarat cermin atau kaca yang sangat peka menerima bayangan dar luar maupun dari dalam,
Dimana Fitrah Allah bersemayam ?
Didalam diri manusiakah atau di dalam Allah ?
Tawakal atau berserah diri, tawakal pada nafsu ,atau tawakal sama Allah.
Allah Berkata" Rohmu lebih dekat kepada Ku dari pada kepada dirimu sendiri.
berarti Fitrah atau kita wajib menyatu ke Allah.
Atau Roh Gaib ke Zat.
Manusia dikuasai Allah, Seluruh Alam dikuasai Allah Yang Maha Esa.
FITRAH BERSATU ESA BERSAMA.
Setiap tingkah laku atau tingkah aku,
adalah tingkah Aku Nya Allah, karena fitrah atau zat diri manusia telah meng aku dengan Allah kepada Allah.
Dan tiada Aku selain Allah.
Kepada Allah kembali segala Urusan.
Dan tiada aku dalam diri diri manusia yang banyak, manusia adalah hamba, digerakkan maka bergerak
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan berradab, Persatuan Indonesia
Tingka laku manusia adalah amal Allah.
Allah sebagai Wali, atau pemimpin dalam seluruh Wilayah
Wilayah jasat,keluarga,rumah tangga, negeri dan Negara, serta dunia, alam roh dan alam akhirat, Tiada ujut selain Allah.
Nafsi manusia selaku hamba yang dipimpin didunia yang hidup semntara dengan pemberian karunia dari Allah, untuk menikmati rahmat Allah dipermukaan bumi, wajib jadi hamba dan terpimpin oleh fitrah sebagai saksi Dalam Allah memimpin hamba Nya. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Allah pasti Maha Adil, dan pasti mengurus segala sesuatu, maka manusia wajib jadi hamba Allah, dan patuh pada Allah sebagai pemimpin, menghentikan tegah mengerjakan suruh.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
DI MINANG KABAU ADA KATA KATA"
Setiap perundingan dinamakan PASAMBAHAN
Kamanakan manyambah lahia, mamak manyambah batin
Anak dipangku kamanakan dibimbiang urang kampuang dipatenggangkan.
Kok tagang bajelo jelo, kok kandua badantiang dantiang
Lamak dek awak katuju dek urang.
Sehina-semalu
Kok tanah sabingkah lah bauntuak
kok rumpuik sahalai lah bapunyo
malu nan alun babagi
adat badusanak mamaga dusanak
adat basuku mamaga suku
adat bakampuang mamaga kampuang
adat banagari mamaga nagari
Nan tuo dimuliakan
Nan mudo dikasihi
Samo gadang lawan baiyo
kaba bayiak baimbauan
Kaba buruak bahambauan
Nan buto paambuih lasuang
Nan pakak palapeh badia
Nan lumpuah panghuni rumah
Nan kuek pambao baban
Nan binguang disuruah suruah
Nan cadiak lawan barundiang
Hilang samo barugi, mandapek samo balabo
Ringan samo dijinjiang, barek samo dipikua
Hati gajah samo dilapah, hati tungau samo dicacah
dimano bumi dipijak disitu langik dijujuang
Alua jo patuik, patuaik jo mungkin
Raso dibao nayiak, pareso dibao turun
Nak muliabatabua urai
Nak tanamo tagakkan manang
Nak pandai rajin baguru
Nak kayo kuek usaho
Daunnyo tampek balinduang
Batangnyo tampek basanda
Dahannyo tampek bagantuang
Ureknyo tampek baselo.

Nan tasirek dalam Tambo Asal Bundo Kanduang Kampuang Dalam Korong Sumpu Gudam Pagaruyung. Bagian ke 36
Allah  Maha Raja Seluruh Alam
Saya mulai menemukan kebenaran yang tersirat dalam Tambo Asal Bundo Kanduang yang saya bawa kemana saya pergi, dan saya temui dalam perantauan saya, seperti Lubuk Terantang Koto Baqa, Tabo asal Limbur Tebo, pasal 1 nya sama dengan Tambo Asal Bundo Kanduang, yang amat sulit dipahami kaum awam.
Di Limbur pada tahun tertentu, tambo dibacakan pada rakyat, dengan baralek adat dan memotong kerbau di pemakaman Sutan Syari, kakak Bundo Kanduang didesa Ujung Tanjung Limbur.
Tambo hanya dibacakan pasal 2 sampai pasal 7. Pasal 1 hanya pemangku adat atau pewaris nenek yang telah menerima amanah turun temurun.
Tambo Asal Bundo Kandung Kampung Dalam Korong Sumpu Gudam Pagaruyung dan Tambo Asal Pasal 1 Ninik Limbur Tebo nan Badusun di Lubuk Terantang Koto Bakal Sultan Syari yang bergelar Imam Sati.
Tambo Asal memiliki makna tersirat yang amat dalam, hanya bisa dibaca bagi orang orang yang dahulu, orang orang yang dahulu itu sudah langka pada zaman sekarang.
Kata kata tersirat, penuh dengan kilek dengan bayang, eriang dengan gendeang, kieh jo balabeh, suri jo tauladan, bahasa halus yang amat mendalam, sampai sekarang masih dipergunakan di Minang Kabau dalam pergaulan sehari hari, kebiasaan ini semakin menipis, karena dipengaruhi pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, dan pengaruh budaya lain.
Fitrah Allah, dasar pendidikan sudah mulai hilang pada jiwa anak bangsa, malah ilmu pengetahuan sebagai dasar Pendidikan, dan belajar dikatakan mendidik, dan kurang didik dikatakan kurang ajar, pada hal anak yang dikatakan kurang ajar adalah Rangking dalam pengetahuannya
Fitrah itu adalah orang yang dahulu, sudah ada sebelum dilahirkan dan tetap ada sesudah dikuburkan.
Tugas kedua orang tua adalah mempertahankan fitrah anaknya semenjak lahir, tetapi kebanyakan orang tua mempertahankan nafsi anaknya, akal pikir terhadap ilmu pengetahuan, sebagai abdi dunia, . Anak tidak kenal dirinya lagi, yang dirinya adalah yang makan minum dan rasa nikmat dirasakan karuniah yang diberikan Allah untuk menguji ke khalipaan fitrah.
Sedangkan Tambo Asal bisa diselami dengan fitrah Allah.
Tambo Asal bukanlah agama tertentu, tetapi berisi arah Ketauhidan mengenai Ke Esaan Tuhan.
Bisa saja titik titik yang turun dari langit asal kejadian anak Adam yang batin, adalah Dewa dewa yang turun dari langit, dan bisa juga dinilai akal pikiran Roh itu anak tuhan. Dan kejadian yang zahir anak Adam dan Siti Hawa dua belas pasang, sebagai dewa penguasa bumi, dan lain sebagainya, tergantung penilaian penilaian dimana manusia menempatkan dirinya, dan titk mana yang berkuasa dalam dirinya. Makin banyak ia berkata kata, makin tau siapa dia, setiap ahli pikir, ia menggali dan menemukan dan mendefenisikan dalil dalil dan dipakai untuk dipergunakan, semua kegiatan ini dilakukan manusia dengan lain bidang dan pendapat, sesuai dengan apa yang dialaminya. Masing masing mereka bermacam macam pandangan tentang tuhan.
Dimana titik temunya tentang ini ?
jangankan sedunia, dalam rumah tangga saja sudah berperang.
Tuhan Pasti Esa.
Dimana letaknya meng Esaka Tuhan, dan menjadikan Tuhan sebagai Pemimpin di dalam diri dan seluruh Alam
Coba baca dengan fitrah dalam Tuhan.
Apa yang ada dibumi dan dilangit dan antara keduanya adalah ayat ayat Ku untuk dibaca bagi orang orang mengerti.
Apakah hatiku telah dengan Allah ?
Apakah pikirku bukan melayani nafsiku ?
Dimana aku sekarang ?
Dalam nafsu atau dalam Tuhan ?
Pikir adalah Pelita hati.
Hati adalah cahaya Roh
Roh tidak makan minum.
Roh telah ada sebelum jasat dilahirkan.
Nafsi lahir tanpa Roh, tidak punya akal pikir.
domba hidup tidak bisa mengerti, diberi santapan rohani ,maunya santapan nafsi.
Roh datang dari pada Allah, kembali kepada Allah.
Nafsi lahir hidup, dan mati dikuburkan, jika tidak berakal sama dengan makhluk lain yang diciptakan Tuhan.
Siapa aku, dan dimana aku ?
Siapa yang menguasai diriku ?
Dorongan apa yang membuat diriku berbuat ?
Tidak ada didalam Tambo Asal Bundo Kanduang mengatakan nafsinya Raja.
Yang Raja adalah Tuhan, yang bersemayam di Istana Alam Sitratilmuntaha, istana Alam dunia adalah kuburan.
Setiap manusia wajib mi'raj ke istana Alam sekarang, sebelum mati.
Jangan mati dalam jasat, jika terlambat sampai asal, belum mi'raj akan diambil paksa oleh Yang Maha Kuasa Raja Alam, tidak mustahil lidah terjulur panjang, mata terbulalak, badan kejang mengeras menempuh maut.
Pada hal mati itu hari yang bahagia, kita terlepas dari hukuman dan di izinkan kembali ke asal kita lagi. Mardeka di Keraton Tuhan.
Fitrah adalah kita.
Kita adalah Fitrah.
bila kita lalai, kita akan dicarikan Penguasa oleh diri kita sendiri, atau musuh kita yang paling besar, penguasanya Uang, istananya kuburan.
Kita akan tersiksa dalam kubur, karena kita tidak mau terlepas jadi hamba nafsu dan jasat kita, kita mati dirantau, kita duga dunia ini kekal, kita tertipu oleh diri kita sendiri.
Tidak sedikit manusia setelah tua, pada waktu sakit takut mati,semua hasil kerja keras akan ditinggalkan begitu saja, titel sarjana tidak mampu menolong untuk bertahan hidup lebih lama, karena ajal ditangan Allah
Diri kita adalah Fitrah Allah,
Fitrah inilah diri kita yang sebenarnya, atau Zat diri atau Nur yang menerangi hati kita, Fitrah ini lebih dekat kepada Allah dari pada kepada nafsi kemanusiaan, kepada Fitrah ini diamanatkan oleh Allah untuk memimpin dalam kehidupan kita sehari hari, Nur inilah yang bisa Rabbika, tetapi bila fitrah tidak terpertahankan atau kita tidak kenal diri, maka pengamatan analisa kita membaca dengan nafsihi, penilaiannya baik menurut pendapat akal pikiran dengan perbandingan ilmu dan pengetahuan.
Fitrah inilah yang dikatakan aku yang melaksanakan rukun dalam Islam, uku inilah yang wajib setiap saat dipangkuan Allah.
Setiap aku berkelakuan, aku inilah yang meng Aku ke Allah dan Muhammad  sifattullah yang mengatur tingkah akunya hamba Allah, yang beramal lillahi Taala.
Dengan artikati Sahadat juga mi'raj.
Sholat juga mi'raj, mempertalikan Roh dengan Allah kepada Zat Allah.
Tegak berdiri betul, tegak diri yang betul adalah Zat diri menyatu pada Zat Allah Yang Berdiri sendiri.
Dengan arti kata Solat juga mi'raj.
Puasa, menahan semua daya daya yang timbul dari diri nafsi yang kita pimpin, yang bisa menguasai kita bila kita lalai, apa lagi bila kita tidak mengenal diri kita yang fitrah, mustahil kita akan bisa mengenal Allah, apa lagi untuk khusuk dalam beribadah, karena pintu nafsi terbuka dialam dunia, didalam solat isi dunia tetgambar, yang tidak bisa kita hapus, karena kita dikuasai nafsi, dan malah kita beranggapan nafsi itulah yang diri kita, kita tertipu dalam keadaan tidak sadar.
Puasa itu untuk iman, bukan untuk Roh islam, puasa itu agar menemukan fitrah Allah yang bisa tatakun, jika berhasil iman berpuasa, maka wajib zakat fitrah, bukan zakat iman.

Jumat, 25 Oktober 2013

Nan tasirek dalam Tambo Asal Bundo Kanduang Kampuang Dalam Korong Sumpu Gudam Pagaruyung. Bagian ke 35.
Allah Maha Raja Seluruh Alam
Apakah kita selaku orang tua mempertahankan Fitrah itu ?
Apakah tidak salah, jika kita tanamkan kepada anak" anakku semoga
kamu jadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa, rajin belajar menuntut ilmu, mempunyai cita cita yang tinggi, agar bisa jadi penjabat, dokter, ilmuwan, bisa memimpin perusahaan, dengan mudah bisa mendapat uang banyak, bisa menolong orang miskin, dan jadi orang terpandang. Apakah ini tidak berarti memupuk nafsi kemanusiaan dalam wilayah ujian tentang kepemimpinan yang diutus Tuhan ?
Bacalah tanpa kata"orang kaya diperbudak oleh hartanya, ilmuwan diperbudak pengetahuannya, penjabat diperbudak oleh jabatannya. Setelah masa ujian berakhir pada saat yang telah ditentukan Allah, semua ditinggalkan begitu saja, Apakah ilmu yang dituntut bisa menolong kita ? tidur saja ilmu sudah tidak berpungsi, bagai mana ia menolong kita mau berpulang ? Dan harta yang berlimpah ruah bisa menolong kita ? ,mau di apakan harta dan uang itu ?, selama hidup kita, pikiran dan semua kemampuan kita,  kita pergunakan untuk semua itu, siapa yang mau kita salahkan ?
Kita pandang tanpa biji mata, reski orang kaya dan orang miskin.
Orang kaya juga makan sepiring nasi, malah sedang memegang sepotong roti mau ia makan, ia terlengah, roti ditangannya dicotok burung merpati, hanya sebagian yang reskinya bisa ia makan.
Orang miskin juga makan sepiring, ia bertanam padi dan menanam cabe di umo dalam hutan, ia tuai padi, ia tumbuk jadi beras dan dimasak, ia petik cabe muda ia letakkan diatas nasi setelah mendidih dan dengan tiga siung bawang merah, dan dibakar bada kering dan digiling bersama cabe serta bawang, nasi masak sambalpun siap, mereka makan mengeluarkan keringat bahagia beserta keluarga. Dan bersukur kepada Allah, bisa tertidur terkapar senang, malah tidak  perlu pakai bantal.
Dimana letak kebahagiaan mereka masing masing.
Tahun 1965, saya pergi merantau ikut kakak ibu, atau ibu adang saya, ke Muara Bungo Jambi.
Saya pindah Sekolah dari SMPN ke Muallimin Muhammadiyah.
saya perdalam Alquran dan Tauhid, pikih dan usul pikih, hadis da mustalah hadis, tetapi masih tetap belum bisa menemukan pintu alam gaib untuk sampai masuk ke istana Allah.
saya belajar menjahit, agar bisa kelak untuk modal selama menuntut ilmu, kelas empat Muallimin saya juga masuk kelas satu SPGN.
Pada tahun 1971/1972 saya lulus SPG dengan nilai terbaik
saya melanjutkan ke Padang, saya kuliah Fskultas SosPol yayasa Imam Bonjol jurusan Administrasi Negara
saya buka usaha menjahit, sambil kuliah.
Tahun 1974, saya diangkat jadi pegawai negeri, menjadi seorang pendidik.
Saya selalu mendalami Tambo Asal Bundo Kanduang, yang saya bawa dari rumah dan saya bandingkan dengan pendidikan islam, saya pernah ditemui berbentuk Imam Gazali dalam zikir ketajalian roh saya, tetapi isarat yang diberikan saya tidak mengerti, saya temui guru guru tasauf dan juga guru tarekat, naksabandi, maupun satria, namun saya tetap belum bisa ke Allah itu.
Dua kali saya tamatkan tafsir alquran selama bertahun tahun, namun saya belum sepurna bisa naik Istana Allah.
Pada tahun 1979 saya bertemu dengan cucu Sulta Hasanuddin Banten lama, Diapun mengalami seperti saya terlebih dahulu, berdasarkan pesan nenek kepadanya, iapun nekat mencari kebenaran itu, ia nekat duduk dalam kamar terkunci puasa selama empat puluh hari, namun hasilnya nihil, ia nekatnlangsung melanjutkan empat puluh harimlagi dan beramanat, apabila kamarnya tidak terbuka selama empat puluh hari lagi, silahkan kupak pintu kamarnya dan mungkin ia telah meninggal dunia, dengan meneteskan air mata darah Abah itu pada hari ketujuh puluh sembilan diangkat dengan Allah kepada Allah ia menerima beberapa amanat dan pada hari ke delapan puluh ia sadar dan tidak bisa menolak amanat itu.
Abah meninggal dunia tahun 2000, sebelum Abah meninggal, abah  bercerita, bahwa abah menerima amanat dari teman dekatnya semenjak kecil, ia memperlihatkan poto kecil abah berdua dengan soekarno, amanat itu untuk dsampaikan pada anaknya untuk memimpin.
Nan tasirek dalam Tambo Asal Bundo Kanduang Kampuang Dalam Korong Sumpu Gudam Pagaruyung. Bagian ke 34.
Allah Maha Raja Seluruh Alam
Tanpa sadari pada suatu malam, ditempat saya mengaji, saya melihat seluruh arah, ada cahaya beserta penglihatan saya, kejadian itu saya katakan pada kawan yang akrab dengan saya, kawan saya juga melihat cahaya itu, akhirnya kawan saya, menanyakan pada teman yang lain, tetapi teman yang lain tidak melihat, cuma kami bertiga yang bisa melihat cahaya itu. Cahaya itu tidak mau hilang lagi sampai sekarang. akhirnya saya terbiasa dengan cahaya itu.
Pada tahun 1964, saya tamat SR atau Sekolah Rakyat, melanjutkan ke SMP Negeri 2 di Batu Sangkar, saya SR  dalam perang saudara PRRI, sering terkurung disekolah tidak bisa pulang kerumah.
Semenjak ayah saya meninggal dunia, atau pulang kampung. Saya bantu ibu kerja sawah, setiap ayunan cangkul saya zikirkan, seolah olah menyebut nama Allah, setiap gerak adalah zikir, setiap saat saya dalam Allah, Ayah meninggal adek saya dalam kandungan ibu, adek saya lahir tidak pernah kenal ayah. Kalau bisa biarlah saya menanggung tekanan perasaan pada hati ibu dan adek saya, semampu saya berbuat saya lakukan, saya harus bisa mempertahankan Fitrah yang di amanatkan Allah kepada ibu, saya tidak mau dijajah oleh diri saya sendiri, mengutamakan rohani dari nafsi yang akan mati.
Tersirat kata dalam rasian, seperti bermimpi sedang bangun, yang sulit diterima nafsi kemanusiaan, SEORANG PENJAHAT, MAUPUN NAFSI RASA BERJIHAT, Manusia ini wajib diberi pertolongan, dalam sadar maupun tidak sadar, mereka berbuat dalam jasat, berbuat baik maupun jahat, tetapi perbuatannya dikendalikan akal pikir yang dibelakangnya adalah, kebenaran menurut nilai pengetahuan yang dituntut, sedangkan kehakikian dirinya terjajah hamba yang diasuh, fitrah yang telah dikuasai ilmu yang dituntutnya sendiri. Pintu hatinya kedalam tertutup, ia sadar maupun tidak sadar, ia berpedoman pada ilmu agama, ia lupa akan pendidikan agama yang RABBIKA. ia hidup berdasarkan ilmu pengetahuan agama, ia lupa akan  sendi kehidupan, Fitrah yang wajib dipertahankan pendidikan agama yang tidak bisa dipelajari, tetapi ditemukan dengan kehalusan Fitrah dan jiwa dengan gaibnya Roh dengan Kekuasaan Allah kepada Zat Yang Maha Esa, bersatunya jiwa Esa bersama, KETUHANAN YANG MAHA ESA. Bukan bertuhan menurut pendapat, Nabi Muhammad tidak pernah memimpin dengan pendapat, tetapi selalu dengan Allah yang memberi pertolongan dimana mana.
Bagai mana cara menolong orang yang sedang terjajah oleh dirinya sendiri, ia berpegang kepada Allah, ia sanggup berbantahan atas kebenaran yang dipegangnya, ia menguasai ilmu agama,malah mengtahui tentang Tuhan, ulamak manapun tidak akan sanggup menandinginya dalam berpendapat, ia sanggup berkorban apa saja demi pendiriannya.
Kenapa ini bisa terjadi?
Kita renungkan tugas dan kewajiban orang tua terhadap anaknya, adalah mempertahankan Fitrah Allah pada anaknya. Fitrah itu adalah Rohmu yang lebih dekat kepada Allah dari pada kepada dirimu sendiri. Sedangkan Fitrah itu sudah ada sebelum dilahirkan dan tetap ada setelah dikuburkan, yang hidupnya tidak pakai umur, ia dipangkuanTuhan dan bukan berpegang kepada Tuhan, Kekuasaan ditangan Tuhan, bukan ditangan selain Allah, Bukan mendirikan tuhan  dalam diri, mustahil tuhan sebanyak diri manusia.
Nan Tasirek Dalam Tambo Asal Bundo Kanduang Kampuang Dalam Korong Sumpu Gudam Pagaruyuang. Bagian ke 33
ALLAH MAHA RAJA SELURUH ALAM.
Sidratilmuntaha adalah ISTANA ALAM yang berada di Kampung Dalam atau Tanah Asal.
Suatu kejadian yang sulit dilupakan, saya pergi memancing belut ditengah sawah yang terbentang luas, sesudah zohor saya sedang asik memancing, saya melihat segerombolan tentara PRRI, melintasi sawah tempat saya memancing, mereka melambaikan tangan seolah olah mengusir saya?, saya tertegun, tidak berapa lama terdengar tembakan senjata berentetan, saya lihat tentara itu tiarap dan tidak kelihatan, desingan peluru terasa ditelinga saya, tidak pikir panjang saya juga tiarap dalam parit dekat saya, letusan senjata tidak henti hentinya, hari semakin senja, kata ibu mati manusia karena ajal, kalau tidak ajal tidak akan mati, mortir dan kanon, jtuh disawah disamping saya, dua kali ledakan, setelah jatuh meledak lagi, sehingga saya terkena lumpur air sawah itu, Tuhan lindungi saya, saya baca Lailahailallah banyak banyak, jam dua malam tembakan sudah mulai berkurang, saya mulai merayab menyusuli parit, sampai kerumah semua masih dalam lobang perlindungan, saya mengucapkan salam, semua menangis memeluki saya.
Tahun 1962, saya menyaksikan bersama ibu, ayah meninggal dunia kembali ke asalnya Allah, saya terpukul, ayah telah duluan pulang, saya belum tau bagai mana caranya pulang itu, apa gunanya hidup kalau tidak tau jalan pulang. Saya bisa sesat, tidak bisa kembali ke asal.
Saya bertanya pada ibu, Apa ada bedanya Tuhan dunia dengan Tuhan tempat kita pulang?
Kata ibu ,TIDAK, kita bisa ke Tuhan di Dunia.
Itulah Rahasia yang tersirat dalam Tambo Asal Bundo Kanduang, dan tidak bertentangan dengan agama Islam.
Dalam Pendidikan Islam ada kata kata"matikanlah dirimu sebelum engkau mati.
Awaluddini Ma'rifatullah, pertama beragama mengenal Allah
Ibu...... ba a awaklaiko?
Ayah juga sudah pulang, kalau kita bertemu Tuhan, bisakah kita bertemu ayah?
Kata ibu.. BISA, MUSTAHIL BEDA ALLAH DUNIA DENGAN ALLAH AKHIRAT.
Apa yang harus awak lakukan ibu?, Menjalankan perintah Allah dan menghentikan larangan Allah, Minta pada Allah untuk sampai KepadaNYA,menangislah pada Allah, pinta yang sungguh sungguh pasti dikabulkan, solat jangan tinggal, kalau mampu puasa setiap hari kamis, setiap langkah,gerak,pandangan, selalu dizikirkan dengan perasaan pada Allah.
Saya sering melakukan puasa.
Setiap hari ulang tahun kelahiran saya, saya puasa, tanpa setahu  ibu dan orang lain, saya duduk dimakam ayah...,
saya panggil ayah.., dimana ayah sekarang? ayahkan tidak mati, tetapi kembali ke Allah...
jemput saya ayah...
saya juga mau sama ayah..
Tanpa saya sadari, rupanya air mata saya mengalir deras...
saya tidak cengeng ayah, ayah mendengar dan Tuhan pasti tau, saya tulus masuk ke Tuhan.
TUHAN...mohon ambil saya ke DALAMMU, tanpa bersama MU. Apa gunanya saya hidup.
Doa saya Cuma Satu, JADIKANLAH AKU ORANG YANG SEMPURNA SAMPAI  KEPADAMU.TAnpa Dalam Mu hidup saya sia sia. saya ikhlas meninggal dunia sekarang, jika tidak denganMu mustahil saya bahagia.
Perbuatan puasa seperti itu sering saya lakukan, tanpa diketahui siapapun, hanya Allah yang pasti tau.
Kejadian aneh bagi saya? saya mengaji dan tidur di surau taluak, dekat jembatan Lubuak tapuak Pagaruyuang, jarak kira kira satu kilo meter dari rumah saya di Kampuang Dalam Gudam, pada waktu itu belum ada lampu listerik, masih jalan tanah, rumah jarang sekali, setiap bulan puasa, saya pulang makan sahur jalan kaki, pada suatu malam saya pulang sendiri berlari lari kecil, pada waktu terang bulan, ditengah jalan sambil berlari, saya melihat kiri kanan, saya sangat terkejut, setiap pohon dan tumbuh tumbuhan rebah semua dikiri kanan dan belakang saya, saya berhenti, pohon yang dihadapan saya masih berdiri dan kiri kanan tetap rebah, akhirnya saya lari kencang ketakutan, ternyata kayu kayu ikut rebah seiring lari saya, sampai dirumah, saya gedor pintu memanggil ibu, rencana saya mau menceritakan yang terjadi pada ibu, saya melihat ke langit lewat jendela, tau tau dilangit saya melihat awan putih besar berbentuk manusia besar, awan itu menggerakkan tangannya kemulut, seolah olah menyuruh saya diam, dan tidak bercerita pada siapapun, termasuk ibu. Akhirnya saya diamkan saja kejadian itu, saya hanya mintak pertolongan Tuhan, dan jadikan saya bisa masuk kedalam TUHAN.
Dalam keseharian saya selalu ingat, bahwa semua dikuasai Tuhan, dan semua milik Tuhan termasuk saya.
Setelah berapa lama, pikiran saya sudah tenang,  saya bertanya pada ibu,
ibu, Tuhan itu besar bentuk manusia?
jawab ibu TIDAK... Tuhan tidak menyerupai apapun.
Dia beserta kita dimana saja kita berada, Maha mengetahui, meliputi sekalian alam.
Malaikat itu bentuk apa ibu? ibu menjawab, malaikat bisa berbentuk apa saja, dalam hati saya, oo mungkin yang saya lihat itu malaikat.
Beberapa tahun kemudian setelah semua kejadian, sudah tiidak menghantui saya, saya juga pulang makan sahur, saya terlihat ke bulan,, tau tau bulan itu jatuh, mau menimpa saya, saya lari sekuat tenaga, tetapi bulan itu lebih cepat dari lari saya, pas sampai disimpang tiga batu bersurat kampung dalam, bulan itu menimpa saya, rupanya bulan itu lunak, saya termasuk kedalam bulan itu, kalau saya tau bulan itu lunak saya tidak akan lari, anehnya semua takut saya hilang, hati saya amat tenang luar biasa, sampai dirumah saya tidak bercerita apa apa,  saya menoleh ke langit, juga tida ada yang berbentuk orang besar.
Saya mulai merasakan Allah itu ada terusbeserta saya, tapi saya tidak bisa dan tidak mampu menyelidikinya, saya tetap mengaji dan tidur disurau taluak. tanpa saya sadari pada suatu malam, ditempat saya mengaji, saya melihat seluruh arah, ada cahaya beserta penglihatan saya.
Kejadian itu
Nan tasirek Dalam Tambo Asal Bundo Kanduang Kampuang Dalam Korong Sumpu Gudam Pagaruyung . Bagian ke 32.
Di Pagaruyung ada teradisi setiap mau turun kesawah, ada istilah bekaru karu, bekaru karu adalah suatu teradisi nenek moyang, berdoa dan makan bersama, dipuncak gunuang Bonsu, yang terdapat Masjid dari batu dan labuah kudo dan ada tempat persemedian dipuncak gunung itu, disitulah diadakan upacara puja doa sebelum turun kesawah, semua penduduk membawa benih padi sebelum disemaikan, semua rakyat membawa nasi yang sudah dibungkus dengan daun pisang sebanyak anggota keluarga yang hadir, nasi bungkus itu ditumpuk didepan masjid batu, tanpa mengetahui yang punya bungkus nasi itu, atau campur aduk. Dulu Bundo Kanduang, selalu melakukan puja doa disini, sebelum bercocok tanam. Puja doa dilakukan, dan nasehat serta petuah dari pemuka kampung. Dalam bertanam padi ditekankan pada rakyat, tidak boleh ceroboh terhadap padi, satu biji padi dapatnya satu tahun, tidak boleh satu biji padi terbuang, sehingga padi dinamakan ande gadih, ande gadih disimpan dalam rangkiang sebaik mungkin, hama padi diminta sama Allah, untuk tidak merusak tanaman padi, malahan hama tikus dinamakan kakak puti.
Kata nenek moyang kita, hama maupun musuh padi, juga dibawah kekuasaan Tuhan, kalau tidak ada izin Tuhan, hama tidak akan bisa memakan atau merusak tanaman. Percayalah Tuhan akan selalu menjaga kebutuhan manusia. Atas izin Tuhan semua makhluk hidup akan membantu kalian, kalian tau semua, kerbau sibinuang pada tubuhnya penuh dengan sarang binatang yang berbisa, dan harimau serta lebah bersahabat menjaga kampung kita sampai sekarang, malah harimau dipanggil dengan inyiak, dan ular dipanggil dengan malin yang masih kita temukan dalam lumbung menjaga padi.
Setelah doa dan petuah dan cerita asal usul nenek moyang dilakukan, nasi bungkus dibagikan oleh petugas dengan tertib, pertukaran nasi bungkus itu ada kebahagiaan tersendiri bagi rakyat, tercipta persaudaraan yang amat kuat, penuh kasih sayang sesama. Turun kesawah dilakukan gotong royong dari sejak pengolahan tanah, irigasi, bercocok tanam, maupun panen, dilakukan bersama.
Pada waktu itu, jika tanaman penduduk diserang hama, atau ternak penduduk ditangkap harimau, satu pertanda ada kelalaian penduduk terhadap Tuhan, atau ada pelanggaran dalam kampung.
Di Pagaruyung anak laki laki, mengaji dan tidur disurau.. Disurau, saya dapat pendidikan dan nasehat serta sejarah nenek moyang dari guru guru di surau surau. Saya sering pindah pindah surau tempat menuntut, dan kawan yang banyak, antara lain surau yang pernah saya diami, surau sinandang ateh, surau sinandang bawah, surau lubuak ampalam, surau lubuak jariang, surau lubuak sikubu, surau cantenggi,surau ateh pulau, surau pulau, surau talago, surau lubuak angkuniang, surau saliawak, surau taluak, surau simpang sinandang.
Semua surau memiliki daya tarik yang berbeda, disurau ada jadwal ajaran ,. baca alquran, sejarah nabi, menghapal doa, rukun solat, sejarah asal nenek moyang, pencak silat, dan lain lain.
Pada tiap tahun diadakan lomba antar surau oleh Negari, yang berhadiah kambing dan emas.
Kata kata atau nasehat orang tua amat ditakuti anak.
Kata kata orang tua adalah kata kata Tuhan.
anak durhaka ke orang tua, akan ditelan bumi,jadi batu dan lain lain, bukti, Payo sopan didiah, batu manangih, batu tagak dan lain lain.
Pada tahun 1959, Nenek saya meninggal dunia, saya melihat nenek menghembuskan nafas terakhirnya, ibu menghadapi dengan tenang.
Saya penuh tanda tanya?
Apakah ande itu mati ibu?
jawab ibu Tidak.
Ibu menjawab, Ande pulang kenTuhan
Semua kita tua muda pasti akan pulang ke Tuhan, kata ibu dan guru mengaji, Tuhan itu ada sekarang, berarti kita bisa ke Tuhan sekarang ibu?, kata ibu, bisa nak, tapi tidak semua orang, bagai mana caranya ibu?, ibu mengatakan juga ada rahasianya dalam tambo Asal Bundo Kanduang.
Ibu membacakan tambo asal, didalam tambo asal bahwa manusia asal dari langit datang dari Allah,
Setiap saya bertemu kuburan, saya selalu mintak tunjukan pada Allah jalan pulang itu sebrlum mati, ibu menerangkan yang tersirat dalam tambo.
Manusia wajib mi'raj, menyelami asal manusia dari Tuhan, turun dari atas langit yang ketujuh, ibu selalu menekankan, akhlak tingkah laku sehari hari terhadap alam dan manusia, pelihara alam dan semua makhluk Tuhan.
Bila mengambil batu kecil saja, jangan sembarang ambil, batu kecil manapun ada pemiliknya,minta izin dulu pada pemiliknya. Apa yang ada dibumi dan dilangit dan antara keduanya adalah milik Tuhan.
Bila berjalan, setiap yang diinjak minta izin pada yang menguasai bumi, apapun yang dikerjakan tidak boleh lalai pada pemilik yang berkuasa. Semua makhluk hidup, juga mempunyai rasa sakit sepert kita, jangan buang air sembarangan, menyakiti binatang apa saja tidak boleh, semua ada caranya jika bermanfaat.
Setelah saya lakukan, saya mulai merasakan bila didalam hutan, atau tempat yang kelihatan seram, saya merasakan alam bersahabat, saya merasakan menyatu dengan alam, dan hati saya merasakan dalam Tuhan.
Kata ibu dan juga nenek nenek di Kampung Dalam khususnya, manusia atau kita, sudah ada sebelum kita dilahirkan, Roh manusia tidak ada tua mudanya.
Yang pakai umur adalah sangkar atau jasat lahir ke dunia,
Yang kita bukanlah sangkar, tetapi Roh yang turun dari langit yang ke  tujuh dari Zat Allah taala. Setiap manusia wajib mengetahui Asalnya, dan menyelami sampai ke Istana Alam atau A'rasy Tuhan.Kampung Dalam atau Tanah Asal.
Jasat diciptaka sementara,dilengkapi dengan goda goda, dan daya daya nikmat dunia, ketahuilah itu bukan kita, tetapi penguji kita. musuh kita yang paling besar, berhasil memimpinnya atau tidak.
Kita jangan berada dalam jasat ciptaan Tuhan, Tetapi kita selalu dalam TUHAN.
Atau dalam ustano Kampung Dalam, maka Ustano Kampuang Dalam dilambangkan dengan Kuburan di alam dunia atau Pandam Pakuburan. matikan daya dan goda nafsi, inang kabau, Tiada daya dan upaya melainkan kekuasaan Allah.
Buka pintu hati, mi'raj lewat pintu kampung Dalam, Atau selalu mi'raj. Allah menguasai seluruh alam, Asal tanpa batas, dan tidak pakai umur, kita adalah roh dari langit yang ke tujuh, hanya nenek moyang kia Bundo Kanduang yang berhasil menyelam sampai pada yang gaib.Pertahankan sampai kapanpun selalu mi'raj, selalu dalam Allah jangan dalam jasat, jasat dan daya wajib dijadikan hamba Allah, kita mi'raj menyaksikan, mengaku, dan tiada yang berhak mengatakan Aku selain ALLAH. hati kecil yang paling dalam adalah Allah diatas langit yang ke tujuh Sidratilmuntaha.
Sidratilmuntaha adalah ISTANA ALAM yang berada di Kampung Dalam ata Tanah Asal

Kamis, 24 Oktober 2013

KEMBALI KETANAH ASAL
NAN TASIREK DALAM TAMBO ASAL BUNDO KANDUANG KAMPUANG DALAM KORONG SUMPU GUDAM PAGARUYUNG. Bagian ke 31.
ALLAH MAHA RAJA SELURUH ALAM
Riwayat singkat hidup saya. Saya dilahirkan
Tanggal, tahun       : 17 Januari 1952.
Tempat                    : Kampung Dalam Gudam Pagaruyung
IBU:
Ibu dilahirkan di Kampung Dalam Gudam Pagaruyung, rumah asal diranah Tanjung Bungo rumah Tabiang Korong Sumpu Kampuang Dalam Gudam Pagaruyung di kaki bukit Batu Patah Gunung Bonsu.
AYAH:
Ayah dilahirkan di Kampuang Gadang Buo Pangian Lintau Tanah Datar.
Semasa kecil, kami dibawa ibu dan ayah, merantau ke Marlung Tungkal Ulu Jambi, beserta kakak saya Ummiati Syarif dan adik saya Sasmita Syafnur.
Sebelum tidur, ibu selalu menceritakan Tambo Asal Bundo Kanduang, menceritakan Sumpur Kudus dan cerita Nabi nabi, kata ibu, ibu waktu mengandung saya, ibu taat lebih dari biasanya, ibu mengatakan, kita kedunia ini pergi merantau, kita tidak boleh lalai untuk bisa kembali, atau berpulang ke Asal yang Mengutus kita, kita diberi tugas untuk memimpin, Mempertahankan Fitrah ALLAH.
Siapa yang akan kita pimpin ibu?
Kita adalah yang datang dari pada Allah dan akan kembali kepada ALLAH, kita sudah ada sebelum dilahirkan, dan tetap ada sesudah mati, inilah kita yang berpungsi sebagai pemimpin, dan akan dipertanggungjawabkan atas kepemimpinan kita kepada ALLAH. Wilayah yang dipimpin adalah tubuh atau jasat, dengan pegawai pegawai yang telah disediakan, akal untuk berpikir, ilmu untuk menuntut, telinga untuk mendengar, kaki untuk berjalan, tangan untuk mengambil, lidah untuk merasa, mulut untuk berkata,
Bagai mana cara kita memimpinnya ibu?
Pergunakan hati sebagai remot kontrol.
Hati ibarat gedung pertemuan, memiliki pintu keluar dan kedalam, keluar akal dan pikir, membaca apa yang di amati oleh pegawai pegawai untuk kebutuhan hidup wilayah dengan karuniah untuk menikmati rahmat yang telah disediakan Allah di alam dunia,
pintu kedalam adalah ke arah kita yang memimpin, dan kita tidak boleh lalai terhadap Allah dan jadikan ALLAH sebagai pemimpin.
Bagaimana caranya menjadikan Allah sebagai pemimpin ibu?
Kita Fitrah Allah atau Nur Allah, yang tidak butuh makan dan minum, juga tidak butuh tempat tinggal dan lebih dekat kepada ALLAH dari pada kepada pegawai pegawai dalam wilayah penguji kepemimpinan kita. Fitrah inilah yang wajib dipertahankan selama hidup, inilah tugas orang tua mempertahankan Fitrah anaknya sampai dewasa.
Setiap apa yang dilakukan tidak boleh lalai dengan Allah, apa bila pegawai dalam wilayah melihat sesuatu kita tidak boleh lalai memandang Allah dalam ses
uatu, bila ilmu menuntut pengetahuan, kita tidak boleh lalai memandang Allah dibelakang yang diketahui itu juga dari yang Maha Tau.
Pada tahun 1957, ibu dan ayah membawa kami semua pulang ke Kampumg Dalam Gudam Pagaruyunh, kami dimasukkan Sekolah Rakyat atau SR di Ludai Pagaruyung, yang jarak dari rumah lebih kurang dua kilo meter

Sabtu, 05 Oktober 2013

Nan Tasirek Dalam Tambo Asal Bundo Kanduang Kampuang Dalam Korong Sumpu Gudam Pagaruyuang . Bagian ke 30
Mambaco Kato Datuak Paduko Putiah nan Tagantuang Tinggi.
Makna kata kata tersirat.,
Datuak paduko putiah nan tagantuang tinggi
maksutnya, kehadiran isi hati dihadirat Allah yang sempurna
Rabbaniah raja sekalian roh.
yang menyampaikan kilek dengan bayang
atau cahaya Nur Zatullah
melalui sutan Marajo, kepada yang baqa dan yang pana
untuk dilakukan didalam kehidupan.
oleh pimpinan Datuak Bagindo tan Ameh jo Datuak Kari mudo.
Gindo tan ameh bermakna cahaya hakiki dari timur atau dari lapisan hati yang ke dalam. atau Kitabullah pedoman untuk beramal.
Kari mudo mudo sipat dari Gindo tan Ameh, memfanakan sagalo daya dan upaya menjadikan Kekuasaan Allah dalam bertingkah laku atau hadis rasulullah.
Dua tali sepilin tidak boleh dipisahkan.
Esa pada Zat dan Esa pada sipat
Duo Selo maksutnya dua kedudukan yang tidak terpisakan
Dua kalimah sahadat, sumpah pengakuan untuk dilantik
Ketuhanan Yang Maha Esa
Tau jo eriang dengan gendiang
pesan yang diterima dari yang tergantung tinggi atau kilek dengan bayang disampaikan oleh  Sutan marajo atau ereng dengan gendeng, kemana arah pesan itu kepada 7 orang malin ,maksutnya 7 sipat dalam diri yang dikaruniai Allah untuk menikmati rahman Allah yang ditebarkan antara bumi dengan langit dan antara keduanya.
sipat itu adalah,
malin rajo        hayat
malin pono      ilmu
malin batuah   kodarat
malin kayo       iradat
malin putiah    samiak
malin ameh      basir
malin bandaro  kalam
ketujuh sifat ini rasa rasa yang terlintasa dalam hati untuk dinikmati didunia ,dan tidak boleh putus pertalian dari pesan utama yang tersirat tanpa kata.
bagi malin malin dimusyawahkan dengan mupakat menurut Nur nur nur yang tidak boleh terpisahkan
Dan disampaikan kepada Katik malano Kari, selaku imam memimpin jamaah dalam kampung atau pikir yang jernih yang disinari cahaya timur, bukan api dari barat, atau bukan diperbudak nafsu
yang timbul dari hawa nafsu dari jantung yang berdarah panas
asal kejadian lahir manusia yang memegang tampuk dunia
bagi Kotik malano kari disampaikan kepada hulubalang dengan Monti, untuk disampaikan kepada masyarakat untuk diamalkan,
atau dilakukan oleh jasat yang kasar,
sangkar ujian nan batin,
Setiap helai bulu wilayah tidak putur dar Nur nur nur nur.
bumi dsn langit diliputi oleh cahaya Allah
Telah bertasbih kepada Allah apa apa yang ada dibumi dan dilangit
dan Kepada Allah kembali segala urusan, dari timur sampai kebarat
tidak pakai utara dan selatan, meliputi simua mata angin.
Rumah gadang batingkek tigo ,bajanjang nayiak batanggo turun
Babandua bapalaminan, baanjuang paranginan
batajuak menentukan arah, baukia babudayokan
dipakai dalam wilayah, dikuasoi Allah Taala
kasado kito babueh lillah
dipimpin Rajo nanbadiri sediri, indak barajo dalam diri
menyekutukan Tuhan itu namonyo.
Nan Tasirek Dalam Tambo Asal Bundo Kanduang Kampuang Dalam Korong Sumpu Gudam Pagaruyuang .Bagian ke 29.
Mambaco Kato Datuak Paduko Putiah nan Tagantuang Tinggi
Tagantuang nan indak pakai tali
Rabbaniah di Baitul Makmur
Kato nan indak bauruf basuaro
Rabbika caro mambaconyo
Maaf dimintak banyak banyak, bukan manyingguang siapo siapo,
mancari nan janiah dalam rasian
Manyampaikan mimpi diparanginan
Nan talalok sambia jago
Dirumah tagantuang dak batali
Nan mandanga dak batalingo
Nan maliek dak bamato
Nan bakato dak bauruf
Nan bapikia dak bautak
Nan ado dak baujud
MAMPAJANIAH BARASIAN
Wahai Datuak Gindo Tan Ameh, sarato Datuak Kari Mudo
Sutan Marajo jo malin malin
Malin Rajo jo Malin Pono
Malin Batuah jo Malin Ameh
Malin Putiah jo Malin Kayo sarato jo Malin Mandaro Kayo
Kotik Malano Kari jo Monti sarato Dubalang Gajah Barani
Niniak mamak cadiak pandai alim ulamak tuo tengganai korong Sumpu Kampuang Dalam Gudam Pagaruyuang, salingkaran Batang Selo aliran lawik Sahilan
LAI KOK TADANGA!,,
Kampuang Dalam dikincah urang, arah hati diputa nyo
Palito didatangkan dari barat, malin duduak disurau dipamalukan
Paga Ruyuang dicabuik urang, Tareh tacacak di dosernyo
Buayo Putiah dihitamkannyo, Mainang Kabau dimanangkanyo
Laikok baurang dalam Gala, indakkok dipakai camin taruih
pandang jo caliak dak papungsi
Gala diambiak isi paruik, kilek jo bayang dak bahayati, ering jo gendiang dak mangarati, kieh balabeh dak bapahami, suri toladan dakdak batiru.
Tagakkan Gala nan barisi, pabanyak gala dala korong, adokan rajo tiok Nagari. Anak cucu batambah banyak, Datuah jo Malin dak batambah
umua malin batambah gaek, tanago malin alah kurang
hati batambah kareh arang, kamanakan mati katakuik an
dibao lari pangatahuan nan datang dari barat,
Pintu timur malin tutuik, malin ikuik kabarat baratan
anak kamanakan lah diateiskan,
malin senyum senyum sajo, menonton senetron dilayar TV
anak kamanakan malin jadi bintangnyo
cukuik jo seni budayanyo
nan ado dalam dunia, malin taikuik ka dunia duniaan
Ma inang Kabau malin lupokan, surau lah malin tinggakan
kama anak kamanakan kamangaji
malin pandai pulo main hp, ma SMS kian kamari
meliputi alam dunia.
Ustano rajo alam balatakkan diateh bukik gunuang bonsu
jadi budaya dek nan mudo, tampek wisata dek rang banyak
tujuan mandapek piti banyak, mampakanyang hawa nafsu
Fitrah anak kamanakan, indak tapatahankan lai
tukang kabalo dilarikan kabau, buayo putiah dihitamkan
Makna tersirat.,
Dt Paduko Putiah nan tagantuang tinggi maksutnya, kehadiran hati
dihadirat Allah yang sempurna, atau Rabbaniah raja sekalian roh

Jumat, 04 Oktober 2013

Nan Tasirek Dalam Tambo Asal Bundo Kanduang Kampuang Dalam Korong Sumpu Gudam Pagaruyung . Bagian ke 28
Allah Yang Maha Kuasa Maha Raja Seluruh Alam
Pengakuan
pengakuan dalam kehidupan kedunia
Dua kalimah yang tidak bisa terpisahkan
ESA PADA ZAT DAN ESA PADA SIFAT
ZAT DAN SIFAT TIDAK TERPISAH
TIDAK ADA TUHAN SELAIN DARI PADA ALLAH DAN MUHAMMAD RASULULLAH.
Ingat dengan Allah setiap saat, setiap detik
setiap saat baqa, setiap detik fana.
Pagaruyung.
Bundo Kanduang merawat Buaya semenjak dari telur,
setelah menetas dipagar dengan ruyung di batang Selo,aliran laut sahilan.
maksut tersirat kedudukan batin pada yang baqa berkekalan
dan perbuatan zahir bertingkah laku terpelihara.
Buayo bapaga tareh , Kabau Bainang.
untuk memimpin perlu Rajo Duo Selo
selo bermakna cara duduk laki laki minang
Duo selo bermakna duo kedudukan
menjaga pertalian jasat yang kekal, insan Kamil
memelihara nafsu dalam beramal
Maka ada Raja duo Selo di minang kabau, yang tidak terpisahkan satu sama lain.
yanag hak atau baqo, kalamnya terpilih atau kalamullah
yang fana, budinya berharga,
Anak kamanakan kasadonyo. bangkiklah tareh nan tarandam, japuiklah gadai lamo, pasan gaek sajak dulunyo
Katokan bana ka nan zalim
Dukuang bana ka nan alim.
Dukuang Rajo jo pangulu nan alah ado, indak usah ma elo eloan kaki
jadikan Allah Maha Rajo nan ado dimano mano, gelar nan dipakainyo untuk karajo bukan untuak basanang sanang. wajib kito msndukuangnyo. ambiak manfaat dari kasadonyo.
jadilah manusia berjiwa besar.
Basatu kito Esa Basamo.
Uruiklah niniak jo mamak nan tuo tuo, mintak maaf mintak patunjuak
kito haragoi niniak mamak kito, kito pakayo jiwa kito.
niniak mamak kito banyak baibo hati dek sakolah anak kamanakan lah tinggi bana mambuek mamak randah diri, angkek mamak kito baliak banyak batanyo tentang kehakian, nan lupo dipagunoan salamoko.
Pendidikan agamo alah dikuasoi ilmu agamo,
matoari ditabikan dari barat indak pakai utara selatan
api membara didalam dado, cahayo Nurani ditutuiknyo.
Bukaklah surau tampek mangaji, baraja hakiki kanan tuo.
,,Kepunyaan Allah timur dan barat, kemana kamu menghadap
disanalah kiblat, yang disukai Allah.
!, Engkau yang sebenarnya dibalik dinding yang merupa sahwat dan
dibelakang tabir sipat kemanusiaan,
Engkau yang sejati adalah suatu roh yang suci bersih, tanpa noda sahwat, dan berada jauh diatas ketinggian sipat kemanusiaan tanpa
condong pada apapun dan tidak pula berkeinginan,,.
Tubuh atau jasat adalah suatu hakikat yang akan sirna dan bahwa
tubuh itu merupakan baju ujian yang diciptakan oleh Allah untuk
penguji roh.
sifat sifat manusiawi dengan apa apa yang ada padanya dari sahwat
sahwat, dan keinginan keinginan serta kemauan kemauan yang diikuti dengan pelanggaran pelanggaran adalah juga sebagai cobaan
dn

Kamis, 03 Oktober 2013

Nan Tasirek Dalam Tambo Asal Bundo Kanduang Kampung Dalam Korong Sumpu Gudam Pagaruyung. bagian ke 27.
Allah Yang Maha Kuasa Maha Maha Raja Seluruh Alam.
Titik Tersimpuh
tersimpuh ,duduk persemedian Bundo, Puji Nyawa
Ruh Mikraj dengan Nur ke Zat
kefanaan dua titik, ketajalian Roh Sultoni
Gaib Zat diri ke Zat Yang Berdiri Sendiri
Baitul Makmur ke Sidratill Muntaha
Ada kata kata yang sering didengungka oleh seorang arif bahwa,,
,,Aku telah dimasukkan kedalam cahaya Nya Nur,,
Ucapan ini sekedar pengungkapan pengalaman sufiah belaka, yang sulit untuk diuraikan yang bersifat diri peribadi asli, andaikan dipaksakan juga untuk diterangkan, maka yang mendengar berbalik tidak mengerti uraiannya.
Hal yang begini sulit dicari mahal didapat dan jarang ditemui, hanya orang pilihan, orang yang hidupnya laksana mayat yang hidup dalam beribadah, hati dan amalnya berpadu dalam keikhlasan kepada Allah.
Titik yang hilang Gaib
Zat Allah Yang Brdiri Sendiri
Baldatun Toibatun Warabburrohim
timur adalah arah datangnya cahaya dari Allah, menerangi kehidupan manusia ,awal, akhir,zohir maupun batin.
Anak kamanakan Mainang Kabau
Jadikanlah Allah sebagai Wali
Inanglah kabau elok elok, jan dibiakan marompak paga.
Tancaplah ruyung di duo selo
tagakkan rajo jo pangulu dalam kampung dalam.
kito pangulu kasadonyo, dukuang nan tuo untuak mambimbing
usah barabuik gala jo jabatan buliah bagala kasadonyo
yang memberi gelar itu adalah tingkah laku kita sendiri,
manusia sama diciptakan Tuhan, dari diri yang satu.
Datuak ,rajo, jo pangulu adolah gala kalakuan, yang wajib kito lakukan.
Tabaco di dunia mayang
Ruyuang tatancap dibukak urang
buayo putih dihitamkan, ateis minang ditulis urang.
Buayo putiah kelurusan batin dialam nyata hati Rabbani.
Tancapkan ruyuang diduo Selo,
agar tapaga buayo masuak
indak mangganggu buayo putiah
miliknyo Bundo Kanduang
Nan diingahkan dari talua
Katokan Bana kanan Zalim
DUKUANG BANA KA NAN ALIM
Buayo putiah kelurusan batin
nan bapaga jo tiang tareh
di Batang Selo di Pagaruyung, aliran ayia laut sahilan
Tancap Ruyuang diDuo Selo
pamaga buayo masuak
SELO, cara duduk seorang laki laki minang


Nan Tasirek Dalam Tambo Asal Bundo Kanduang Kampuang Dalam Korong Sumpu Gudam Pagaruyuang. Bagian ke 26.
Allah Yang Maha Kuasa Maha Raja Seluruh Alam
setelah isi buli buli Bundo Kanduang didapatkan, MAHKOTA CAHAYA yang menerangi seluruh Alam. membuat saudara iri
titik tersilau yang melambangkan hawa nafsu, melemparkan Mahkota cahaya itu kedalam laut sahilan.
membubung keawang awang jatuh di Bandaruhum.
Menguasai alam dunia, hawa nafsu dalam darah, bila tersinggung ,merah mukanya.
energi kehidupannya api yang membara, darah laut merah.
penguasa dari Barat, atau memegang umur dunia.
yang diterangi matahari dalam kenyataan.
pusakonyo kain sandusin dikambang saleba Alam digulung segulung kuku. ucapan lidah yang tak pernah habis .
Titik kedua tertalut,
hati sebagai gedung pertemuan tempat bertumpuknya semua masalah yang datang dari luar maupun dari dalam, dari barat maupun dari timur yang saling bertentangan satu sama lain, dan mudah berobah sesuai dengan lintasan yang datang dinikmati sesuai dari yang menguasai titik itu, tertalut dan mudah terpengaruh,
pusakonyo baju anting gumanting, pengaruh yang menguasainya berpengaruh ke wajah nafsi sangkar yang terpandang dari luar.
Titik ketiga Tajali.
Hati yang didalam hati
As Sir atau Rahasia, adalah laksana sesuatu yang terselubung dalam kelembutan dan kehalusan, yang tersembunyi didalam diri manusia, halnya seperti keadaan roh, hati dan mata hati,
biasa diucapkan., naiknya sudah sampai pada pencapaian Rahasia Tuhan.
ucapan ini rumus untuk sebutan maut, yakni keluarnya roh dari tubuh.
Sirmu yang tersebunyi itu berkekuatan melebihi krkuatan bumi dan langit.
Sirmu dapat memandang tanpa biji mata, mendengar tanpa daun telinga, Sirmu tidak brtempat tinggal didalam rumah rumah dan tidak pula makan buah buahan, Sirmu tidak mengenal malam dan tidak mengembara disiang hari.
Sirmu tidak diketahui oleh akal dan pikiran, dan tidak pula berhubungan dengan dengan hukum sebab, akibat,,
Sirmu hidup dalam abat demi abat, sedangkan jasatmu hidup dalam waktu yang ditentukan.
Engkau dari pada Allah
Engkau kemudian dari psda Allah
Sedang segala sesuatu dialam wujut ini datangnya kemudian dari padamu.
Tiada satupun yang kemudian dari padamu dapat mengalahkan engkau, asalkan engkau mengenal kedudukanmu.
Titik tajali ini yang membubung ke awang awang berkendaraan sawo runggo, pusakonyo bedil tembago bergelar imam sati.
inilah Khalipah atau Raja di alam dunia.