Kamis, 31 Oktober 2013

Nan tasirek dalam Tambo Asal Bundo Kanduang Kampuang Dalam Korong Sumpu Gudam Pagaruyung .Bagian ke 39.
Allah Yang Maha Kuasa Maha Raja Seluruh Alam
Dari tahun 1974 sampai tahun 1982 saya bekerja sebagai tenaga pengajar,
Tahun 1982 sampai tahun 2009 saya bekerja sebagai pimpinan Sekolah dan berpindah pindah sekolah yang saya pimpin.
Tahun 2009 saya pensin.
Setelah pensiun saya bergerak membudidayakan ikan air tawar dan bermacam maca jenis ikan atau  berherak di bidang pembenihan. usaha yang saya lakukan disambut baik oleh Pemerintah dengan memberi nama Unit Pembenihan Rakyat. Karena lokasi tempat saya membenihkan ikan tidak begitu luas, ada baiknya saya pilih satu jenis ikan air tawar. dan saya budayakan pembenikan ikan Gurami saja, inilah kegiatan yang saya lakukan selama pensiun.
Karena umur saya telah seumur nabi atau 63 tahun, saya menulis apa yang saya remukan didalam hidup saya, mudah mudahan tulisan saya bisa dibaca oleh anak kemenakan saya dan cucu saya di Pagaruyung, karena Tambo Asal Bundo Kanduang Kampung Dalam Korong Sumpu Gudam Pagaruying, saya bawa kemana saya pergi dari kecil saya.
Untuk mendalami yang tersirat dari Tambo Asal itu, ada amanah yang diterima Turun temurun, dan amanah itu juga telah saya sampaikan kepada yang diizinkan Allah untuk menerimanya. amanah ini Wajb dipakai untuk memimpin oleh Raja, Datuak atau Pengulu dalam Kampuang di mainang kabau khususnya. Yang menjadikan Allah sebagai Wali didalam hidupnya.
Amanah ini bukan kekuasaan saya untuk menyampaikannya, tetapi saya sebagai alat saja dan dikuasai oleh Yang Maha Kuasa. saya seorang hamba yang tak berdaya.
Budidaya pembenihan ikan gurami yang saya lakukan sudah menampakkan hasil.
Petani kolam telah banyak membeli hasil pembenihan gurami dari kolam pembenikan yang saya budidayakan.
masyarakat sekitar telah mulai membuat bak bak rumah tangga dan bisa  jadi pembesaran ikan gurami, karena ikan gurami bisa hidup pada bak yang tidak  mengalir airnya.
Setelah ikan memijahkan telurnya dalam sarang yang saya dediaka, dan telur itu saya masukkan kedalam wadah atau baskom, setiap baskom berisi lebih kurang seribu butir telur, satu induk bisa memijahkan telur sampai 3 sampai 4 rb butir. 2 hari dalam baskom telur telah mulai bergerak memutar, berarti brenih telah bernyawa atas kekuasaan Allah. yang pertama keluar dari teluh adalah ekor ikan dan belum pakai kepala, setelah berumur 4 sampai 5 hari baru kelihatan kepala ikan dan mulai gerak ikan lurus dan berjalan, setelah ber umur 7 hari ,persediaan makanan pafa ikan telah mulai habis, ikan saya msukkan kedalam bak yang telah saya sediakan, ikan mulai saya beri makan kuning telir ayam yang sudah saya rebus, setelah ber umur 21 hari, ikan sudah bisa dipindahkan ke kolam yang lebih besar dan mulai diberi makan pelet halus atau roti regal..
saya betkesimpulan bahwa apapun yang kita usahakan Allah pasti menolong malah memberi nyawa telur dalam baskom yang selalu saya lihat dalam usaha saya, dan membesarkan sampai menjadi daging gurami yang sedap untuk dimakan, tanpa nyawa ikan akan busuk dagingnya, tetapi kepada ikan tidak ditiupkan roh untuk memimpin dan berpikir, kalau dipancing dengan kail pakai umpan, ikan memakan kail itu yang membuat hidungnya terkait,
 semua diciptakan Tuhan dipermukaan bumi untuk manusia yang berpikir, menikmati rahmat yang telah tersedia, dan pikir lah yang bisa menyelidiki rahasia dalam alam dunia ini, kalau kita lupa pada Allah dalam bekerja, Allah pasti maha mengetahui, dan kepada Allah kembali segala urusan, mari kita sama sama malu pada Allah yang Maha kuasa.
*Mari kita bersama sama
*Ingat dengan Allah setiap saat, setiap detik
*Sembayang 5 waktu dilaksanakan
*Hukum kita taati
BALDATUN TOIBATUN WARABBUR ROHIM.
Wilayah terbaik adalah Keraton Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar