Minggu, 22 September 2013

Nan tasirek dalam tambo Asal Bundo Kanduang, kampuang dalam, korong sumpu Gudam Pagaruyung .Bagian ke 3.

Manusia diciptakan sama, Yang pusakonyo tingkah laku di dunia.
Kejadian batin, kilek jo bayang, dalam asal usul, menemukan Bundo Kanduang, sangat sulit dipahami, kalau tida penyelam tangguh, yang kunci rahasia pada Bundo Kanduang, yang terpakai Mahkota Cahaya.
Dengan ketajalian Roh Sultoni ke dengan Allah, semata mata Allah Yang Maha Kuasa seru sekalian Alam, masuk kedalam cermin terus.Hilangkan pandamgan nyata, timbulkan pandangan gaib, satuan pandang pada Allah, tubuah lupuik insan nyato, lupuiknyo tubuah bacahayo, nyatonyo insan batibuah nur, insan kamil sumpur kudus, paduko putiah di korong sumpu, wajib mainamg kabau, jadikan kemauan yang bersungguh sungguh itu mahkota roh, kekalahan belenggu nafsu, mati pakaian badan, Sipat kemanusiaan Adam jo hawa man lahia kadunia, untuk panguji khalipahtullah, Roh nan indakpunyo bapak, tapi tiupan dari ruh Allah, dangtuangKu, lnsan kamil, miraj ke dengan Allah.
Bundo kanduang, dangtuangKu, puti bungsu dak bapisah. Allah meliputi sekalian Alam.
setitik pertama tersilau, kenyataan lahir didunia, selaku hamba, jasat berhawa nafsi.
Setitik kedua tertalut, hati dan akal dalam kehidupan dengan karuniah Allah, menikmati rahmat Allah didunia.
Setitik ketiga tajali, Roh sultoni, khalipah bagi nafsi, zat diri insan hakiki, yang wajib bersaksi, naik mengakui bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad rasulullah,
berkewajiban menundukkan hawa nafsu dalam kehidupan dunia.
,Rohmu lebih dekat kepada Ku, dari pada kepada dirimu sendiri.
Mata yang hitam, pandangan gaib, amat banyak manusia yang tidak mengenal dirinya, malah beranggapan, hati dan nafsi dalam kehidupan dunia, Dengan pamdangan mata putih, tujuan hidupnya kekayaan dan kepuasan nafsi didunia, yang pemuh denhsn kepalsuan ini. bukti,tidak sedikit manusia, mengobankan roh dan nyawa, demi kepuasan nafsi, penguasanya Uang, dengan uang apa saja bisa mereka lakukan, karena nafsi barsifat domba, maka hobinya mengadu domba, malah mengadu kerbau, hingo manang kabau, roh jo nyawa dak difungsikan, yang datang dari pado Allah dan akan kembali kepada Allah. Jasat hakiki yang akan ditanyai kepemimpinannya.
Nafsi yang hidup sementara ,pasti merasakan mati,setiap yang hidup merasakan mati, samo jo makhluk yang dikuburkan, malah nafsi bersilsila, berwaris keturunan, berdarah merah, berdarah biru, berpuak suku bangsa, berkuasa dimana mana, demi kepuasan duniawi, kalau tidak mengenali diri, bagai mana mau berpendirian.
Setitik keempat tersimpuh, Duduk, Dengan Cahaya Allah dalam keesaan, atas kehendak Allah itu sendiri, kepada orang yang dikehendaki,
Diperjalankan, naik ke Baitul Makmur istana Alam, Luh mahfut,tertulis suratan semua titik didunia.
Sesuai makam masing masing golongan amal ketakwaan manuia.
Penyelaman yang sampai pada tujuan, menemukan Setitik yang hilang gaib, yang bisa berkata kata.
Baldatun toibatun warrobburrohim.
Wilayah kerajaan terbaik kekuasaan Allah Yang Maha Penyayang.
Yang wali itu Allah
Raja itu Allah
Diri anda bukanlah milik anda
Bagai mana bisa anda menjadi raja
Anda naik saksi, atau sahadat
PengAkuan
MengAku
Tiada berhak berkata Aku selain Allah
Bila anda masih merasa ada Aku dalam hamba
Anda belumlah hamba, tetapi diri anda dibelenggu, daya daya,goda goda, kepalsuan penghambat atau penghijab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar