Kamis, 26 September 2013

Nan tasirek dalam Tambo Asal Bundo Kanduang Kampuang Dalam Korong Sumpu Gudam Pagaruyung. bagian ke 15.
Pesan Bundo .Bagian ke 4.
Tidsk mungkin seorang hamba Allah , sampai kepada Tuhannya, sebelum badannya tenang, dan sebelum melampaui  dunia atau meninggalkannya.
Badan adalah kendaraan yang membawa hati kedunia ini.
Jikalau hati tidak mau memintak tolong sehingga nafsu dikuasai oleh
pasukan amarah dan syahwat, maka akibatnya ia pasti binasa
dan mendapat kerugian besar.
Syahwat itu diumpamakan seorang budak yang jahat sebagai
pengangkut makanan makanan dan persediaan kedalam negeri.
sifat amarah dan keangkuhan itu sebagai polisi. Hamba pengangkut
pengangkut persefiaan itu adalah pembohong, penipu dan pembujuk
yang jahat, tetapi pura pura sebagai seorang penasehat, yang
dibalik nasehatnya itu, ada kejahatan yang menakutkan dan racun
yang membunuh.
Ibadat dan amal amal yang disusun oleh para Nabi saw untuk
memperbaiki hati. Maka barang siapa tidak mengobati hatinya yang
sakit dengan obatan obatan ibadah yang sariyah dan ia menganggap
cukup fengan ilmu aqli saja, maka ia akan mendapat bahaya dari
ilmu ilmu aqli itu, sebagai mana sipasien yang mendapat bahaya dari
makanan.
Tampaknya hakikat segala ilmu dari cermin allauhmahfut dalam cermin hati itu serupa dengan tercetaknya sebuah gambar dari satu
cermin dalam cermin yang lain yang mengimbanginya, tirai antara
dua cermin itu sekali sekali ia hilang dengan tiupan angin yang
menggerakkannya. Dan demikian pula kadang kadang berhembuslah
angin halus dan  tersingkaplah tirai tirai itu dari mata hati, sehingga
jelas oleh hati sebagian dari apa apa yang tersurat pada allauhmahfuzh.
Kadang kadang hal ini terjadi pada waktu tidur, maka ia dapat
melihat lihat apa apa yang akan terjadi dimasa depan,
sempurnanya penyingkapan tirai itu ialah dengan mati, dalam keadaan mati ini terbukanya tutup. Dan terbuka pulalah tutup itu
dikala jaga, sehingga terangkatlah tirai itu dengan kehalusan
yang bersifat Rahasia dari Allah Taala.
Orang Mukmin ialah, orang yang melihat dengan Nur Allah
dari belakang tabir yang tipis.
Demi Allah Nur itu sebrenarnya ialah haq, yang diletakan
Allah dalam hati manusia dan digerakkan dimulut mereka.
Dan orang yang mendat ilham ialah orang orang yang
telah terbuka dari alam hatinya, Dari arah Dalam, bukan dari
jurusan barang yang ditanggapi oleh indra yang bersifat luar.
AlQuran menjelaskan bahwa, taqwa itu adalah kunci
petunjuk dan kasyaf itu ilmu yang tidak dipelajari.
Ilmu Laduni ialah, ilmu yang menjadi terbuka, dalam rahasia
hati, tanpa sebab yang datang dari luar.
Keajaiban keajaiban impian yang benar, betul tersingkaplah
barang gaib dengan impian yang benar itu.
Kalau penyingkapan boleh terjadi dikala tidur, maka tidak
mustahil juga hal itu terjadi dikala jaga, maka tidak ada
bedanya tidur dan jaga itu, kecuali hanya pada diamnya alat alat
indra dan ketidak sibuknya alat alat indra itu terhada benda
benda yang ditanggapi.
Banyaklah orang yang sedang terbuka matanya yang sedang
tenggelam dalam pikiran, sehingga tidak mendengar dan
melihat apa apa, karena ia sibuk dengan urusan dirinya.
Hati itu seperti gubbah yang dikelilingnya dibuat pintu pintu
tertutup.
Maka pintu mana yang terbuka suatu amalan didalamnya.
Menjadi jelaslah terbukanya salah satu dari pintu hati itu
menuju kearah alam malakut atau alam arwah.
Pintu itu bisa terbuka dengan mengalahkan hawa nafsu.
Menjauhi keduniaan dan berpaling dari syahwat dunia.
Setiap hati yang cenderung kepada sesuatu selain Allah Taala
maka ia senantiasa menderita sakit, sama dengan kecendrungannya
itu, kecuali apabila hati mencintai sesuatu, karena sesuatu itu
menolong hati untuk cinta kepada Allah taala dan agamaNya.
Kalau demikian, maka hal itu tidak menunjukkan bahwa ia sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar